Hallo Sobat kompetenesia.com! Bagi Anda yang ingin mencari Data Analyst vs Data Scientist Salary, Yuk Anda simak pembahasannya di bawah ini.
Pekerjaan di bidang data semakin populer seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan perusahaan untuk mengelola informasi secara efisien.
Namun, meskipun terdapat kesamaan antara dua posisi yang sering kali membingungkan, yaitu data analyst dan data scientist, ada perbedaan yang cukup signifikan dalam hal tugas yang dijalankan dan tentunya penghasilan yang diperoleh.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan antara data analyst dan data scientist, serta perbandingan gaji kedua profesi tersebut.
Pengertian Data Analyst dan Data Scientist

Sebelum membahas lebih jauh tentang perbedaan gaji antara data analyst dan data scientist, penting untuk memahami definisi dan tugas utama dari kedua profesi ini.
Data Analyst adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data guna memberikan wawasan yang berguna bagi perusahaan.
Tugas utama seorang data analyst mencakup membersihkan data, menganalisis pola, serta membuat laporan yang mudah dipahami oleh berbagai pihak dalam organisasi.
Mereka sering menggunakan alat statistik dasar, pengolahan data dengan Excel, dan perangkat lunak analitik seperti SQL dan Tableau untuk membantu mereka dalam pekerjaan sehari-hari.
Data Scientist adalah di sisi lain, adalah profesi yang lebih canggih dan terfokus pada penerapan teknik statistik dan algoritma untuk mengembangkan model prediktif.
Data scientist tidak hanya menganalisis data tetapi juga menciptakan solusi berbasis data untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Mereka menggunakan teknik machine learning, pemrograman lanjutan, dan model matematika untuk merancang sistem yang dapat memprediksi tren masa depan atau memberikan rekomendasi yang lebih canggih.
Dalam pekerjaan mereka, data scientist sering menggunakan bahasa pemrograman seperti Python, R, serta alat analisis data seperti TensorFlow dan Apache Hadoop.
Perbandingan Gaji Data Analyst vs Data Scientist

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah ada berapa perbedaan gaji antara seorang data analyst dan seorang data scientist? Tentunya, gaji untuk kedua profesi ini dapat dipengaruhi adanya oleh di berbagai faktor, seperti pengalaman kerja, keterampilan khusus, serta lokasi geografis.
Namun, secara umum, data scientist cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada data analyst.
Baca Juga: Sertifikasi Data Analyst
Gaji Data Analyst
Gaji seorang data analyst bervariasi tergantung pada tingkat pengalaman dan lokasi tempat mereka bekerja.
Di Indonesia, seorang data analyst pemula dapat mengharapkan gaji sekitar Rp 6.000.000 hingga Rp 10.000.000 per bulan.
Sementara itu, untuk data analyst dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, gaji bisa meningkat hingga Rp 15.000.000 atau lebih per bulan.
Di pasar internasional, gaji seorang data analyst di negara-negara maju seperti Amerika Serikat bisa mencapai USD 60.000 hingga USD 80.000 per tahun, atau sekitar Rp 900.000.000 hingga Rp 1.200.000.000 per tahun, tergantung pada pengalaman dan lokasi kerja.
Gaji Data Scientist
Sebaliknya, gaji seorang data scientist biasanya lebih tinggi, mengingat tingkat keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini.
Di Indonesia, seorang data scientist pemula dapat mengharapkan gaji sekitar Rp 8.000.000 hingga Rp 12.000.000 per bulan.
Namun, seorang data scientist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 20.000.000 atau lebih per bulan.
Di pasar internasional, gaji seorang data scientist di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dapat berkisar antara USD 90.000 hingga USD 130.000 per tahun, atau sekitar Rp 1.350.000.000 hingga Rp 1.950.000.000 per tahun.
Penghasilan tersebut tentunya juga dapat bervariasi tergantung pada industri, lokasi, dan tingkat keahlian.
Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Gaji

Tentu saja, perbedaan gaji antara data analyst dan data scientist tidak hanya bergantung pada posisi tersebut saja, tetapi juga pada beberapa faktor berikut:
- Tingkat Pendidikan dan Kualifikasi: Data scientist sering kali membutuhkan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi, seperti gelar master atau doktoral di bidang ilmu komputer, statistik, atau matematika. Sedangkan data analyst bisa memulai karir mereka dengan gelar sarjana atau sertifikasi di bidang terkait. Ini berkontribusi pada perbedaan gaji yang signifikan.
- Pengalaman Kerja: Semakin lama seseorang bekerja dalam bidang data, semakin tinggi pula potensi gaji yang bisa diperoleh. Pengalaman yang lebih banyak juga berarti seseorang lebih terampil dalam menggunakan alat dan teknik analisis data canggih, yang seringkali dibutuhkan dalam peran sebagai data scientist.
- Lokasi Geografis: Lokasi tempat kerja sangat mempengaruhi gaji di kedua profesi ini. Misalnya, perusahaan yang berlokasi di kota besar seperti Jakarta, New York, atau Silicon Valley cenderung menawarkan gaji lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya. Faktor biaya hidup dan permintaan industri yang lebih tinggi di area tertentu juga memengaruhi penghasilan.
- Industri dan Jenis Perusahaan: Gaji juga dipengaruhi oleh sektor industri tempat seseorang bekerja. Perusahaan teknologi besar, lembaga riset, dan perusahaan konsultasi sering kali memberikan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya, terutama untuk posisi data scientist.
Kesimpulan
Secara umum, data scientist memiliki potensi gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan data analyst, seiring dengan tingkat keterampilan, pengalaman, dan kompleksitas pekerjaan yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, kedua profesi ini menawarkan prospek karir yang sangat baik, dan keduanya memiliki peran penting dalam memanfaatkan data untuk mendukung keputusan bisnis yang lebih baik.
Jika Anda tertarik untuk mengejar karir di dunia data, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor, seperti keterampilan teknis yang dibutuhkan, latar belakang pendidikan, serta jenis perusahaan yang ingin Anda tuju.
Leave a Comment